Jika penutupan sekolah dan judul-judul mengkhawatirkan di media membuatmu merasa cemas, kamu tidak sendirian. Malah, itu adalah hal yang sudah seharusnya kamu rasakan.
“Para psikolog sudah lama menyadari bahwa kecemasan adalah fungsi normal dan sehat yang bisa membuat kita waspada terhadap ancaman, dan membantu kita untuk mengambil tindakan untuk melindungi diri,” kata Dr. Damour. “Kecemasanmu akan membantumu mengambil keputusan yang harus dibuat saat ini, seperti tidak menghabiskan waktu bersama orang lain atau dalam kelompok besar, mencuci tangan dan tidak menyentuh wajah.”Perasaan-perasaan tersebut tidak hanya membantu menjaga dirimu, tapi juga orang lain. Hal inilah yang mencerminkan “bagaimana kita ikut menjaga anggota masyarakat. Kita juga memikirkan orang-orang di sekitar kita, lho.”
Merasa cemas mengenai COVID-19 memang hal yang benar-benar bisa dimengerti, tetapi pastikan bahwa kamu “menggunakan sumber yang terpercaya (seperti situs UNICEF atau WHO) ketika mencari informasi, atau cek kembali informasi yang kamu dapatkan apakah berasal dari saluran yang kurang bisa diandalkan reliabilitasnya,” nasihat Dr. Damour.
Jika kamu merasa mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan COVID-19, segera bicara dengan orang tuamu. “Ingat bahwa penyakit akibat infeksi COVID-19 itu pada umumnya ringan, terutama pada anak-anak dan dewasa muda,” kata Dr. Damour. Penting juga untuk diingat, bahwa banyak gejala COVID-19 yang bisa diobati. Beliau menyarankan untuk memberi tahu orang tua atau orang dewasa yang terpercaya jika kamu merasa tidak enak badan atau merasa khawatir tentang virus, agar mereka bisa membantu.
Dan ingatlah: "Ada banyak hal efektif yang dapat kita lakukan untuk menjaga agar diri kita dan orang lain tetap aman dan merasa lebih bisa mengendalikan keadaan kita: Sering mencuci tangan, jangan menyentuh wajah, dan melakukan social distancing atau pembatasan sosial."
Komentar
Posting Komentar